Kamis, 13 Oktober 2011

Kenali Gejala Difteri Penulis : Prita Daneswari

MEWABAHNYA penyakit difteri di Jawa Timur hingga ditetapkan sebagai KLB (kejadian luar biasa) sejak Jumat, 7 Oktober 2011, menarik perhatian warga Indonesia. Terlebih, kalangan yang terbilang sangat rentan terhadap penyakit ini adalah anak-anak.

Pertama-tama mari kita ketahui definisi difteri. Difteri adalah penyakit akibat bakteri yang bersumber dari Corynebacterium diphtheriae. Di masa lalu, difteri merupakan penyakit yang telah menyebabkan ribuan kematian. Hingga kini pun masih mewabah di daerah-daerah yang belum berkembang.

Adapun mereka yang selamat dari penyakit ini biasanya akan menderita kelumpuhan otot-otot tertentu dan kerusakan permanen pada jantung dan ginjal. Anak-anak yang berumur 1 sampai 10 tahun sangatlah rentan terhadap penyakit ini.

Kuman difteri disebarkan dengan menghirup cairan dari mulut atau hidung orang yang terinfeksi, dari jari-jari atau handuk yang terkontaminasi, dan dari susu yang terkontaminasi penderita.

Gejala yang biasanya muncul ialah sakit tenggorokan, demam, sulit bernapas dan menelan, mengeluarkan lendir dari mulut dan hidung, dan lemah. Kemudian, kelenjar getah bening di leher membesar dan terasa sakit. Lapisan (membran) tebal terbentuk menutupi belakang kerongkongan. Jika menutup saluran pernapasan, menyebabkan kekurangan oksigen dalam darah.

Pencegahan dan perawatan
Lalu bagaimana cara menghindari atau melindungi diri dari penyakit ini? Difteri bisa dicegah dengan imunisasi. Imunisasi pun sebaiknya dilakukan kepada seluruh anak di bawah usia 10 tahun, baik yang terkena difteri maupun yang belum.

Pemberian vaksin DPT (difteri, tetanus, dan polio) dapat memberikan kekebalan anak-anak dari penyakit tersebut. Vaksinasi DPT sendiri masuk dalam kebijakan program imunisasi wajib yang diberikan pemerintah.

Rabu, 12 Oktober 2011

Penjualan Pesawat Jet Honda Kembali Ditunda Penulis : chadie

BISNIS pesawat terbang ternyata tidak semudah yang Honda bayangkan. Moto 'the Power of Dream' untuk yang satu ini benar-benar masih sebatas mimpi Honda. Hingga saat ini pesawat-pesawat HondaJet masih bermimpi untuk bisa terbang.

Setelah tidak terdengar kabar sejak hampir satu setengah tahun lalu, Honda kembali dilaporkan menemui masalah yang membuat HondaJet gagal terbang. Menurut Bloomberg, percobaan terbaru menemukan adanya kerentanan terhadap es memaksa Honda harus merancang ulang mesin HondaJet HF120.

Masalah ini juga berakibat turunnya sertifikasi kelayakan kembali tertahan dan pesawat dipastikan tidak akan diluncurkan hingga tahun depan seperti yang telah dijadwalkan sebelumnya.

Ini merupakan penundaan yang kesekian kalinya bagi Honda setelah mereka mencoba memasuki dunia penerbangan. Proyek HondaJet pertama kali diumumkan pada Juli 2006 dengan harapan sudah bisa terbang pada 2010.

Karena sejumlah kendala dan belum memenuhi target yang ditetapkan maka Pada 2009 Honda melakukan penjadwalan ulang dan menyatakan bahwa proyek akan rampung pada akhir 2011.

Bloomberg melaporkan bahwa masalah baru yang kembali menghadang membuat rencana kembali gagal. Jika kali ini Honda bisa memenuhi targetnya maka pesawat sudah bisa dijual pada tahun 2013.

Padahal pesawat HondaJet seharga US$4,5 juta berkecepatan 787 km/jam itu telah melakukan percobaan terbang pertamanya pada akhir Desember lalu dengan hasil yang sempat memuaskan.

Mungkin Honda masih harus banyak belajar soal pesawat terbang kepada produsen kendaraan Jepang lain yang sudah lama bermain di angkasa seperti Kawasaki dan Mitsubishi. (OL-07)